Sejarah GKIm Jemaat Saron Cirebon

Berdirinya Gereja Kristen Immanuel Saron Cirebon diawali dengan Ibadah pada bulan September 1982. Dan karena masih belum memiliki gedung ibadah sendiri, maka ibadah pada waktu itu dilaksanakan dengan meminjam gedung Gereja Kristen Pasundan. Baru pada tanggal 17 Oktober 1982, diadakan acara peresmian Gereja Kristen Immanuel Ka Im Tong Cabang Cirebon, sehingga tanggal itu ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Gereja.

Status dari Cabang menjadi Jemaat Saron Cirebon pada tanggal 10 April 1983, menandai sebuah era baru dimana GKIm Saron Cirebon harus mampu mandiri sebagai Gereja yang dewasa, bahkan makin dewasa makin serupa dengan Kristus.  Salah satu wujud kemandirian GKIm Saron Cirebon adalah pada tanggal 17 Oktober 1985  dalam usia yang ke 3  diadakan Kebaktian Persemian Gedung Gereja GKIm Saron Cirebon, yang berlokasi di Jalan Kalibaru Utara no. 28, yang ditempati hingga sekarang. Beberapa tahun kemudian, Majelis Jemaat membeli sebidang tanah di Jalan Arya Jipang, untuk kemudian dibangun menjadi sebuah Pastori.

Dalam kurun waktu 10 tahun yang pertama, Jemaat mengalami pertumbuhan cukup signifikan secara jumlah, sehingga tercatat + 250 orang. Demikian pula sampai pada tahun yang ke 24, anggota Jemaat yang terdaftar mencapai lebih dari 600 orang. Tetapi karena beberapa anggota Jemaat meninggal ataupun pindah ke luar kota, baik karena studi atau karena pekerjaan atau hal yang lainnya,  anggota Jemaat yang hadir dalam Kebaktian Umum ± 200 orang.

Selain pertumbuhan secara jumlah seperti yang diuangkapkan di atas, selama 25 tahun ini telah lahir delapan Komisi sebagai Badan Pembantu Majelis, yaitu Komisi Anak, Komisi Wanita, Komisi Remaja, Komisi Pemuda, Komisi Pria, Komisi Diakonia, Komisi Usia Indah dan Komisi Dewasa.

Selama 25 tahun ini pula, tercatat 13 orang Hamba Tuhan yang melayani di GKIm Saron Cirebon, yaitu Ev. Titus Gunawan, Pdt. Eddy Paulus, Ev. Magdalena Wijaya, Ev. Tonny Arnan Prasetya, Ev. Suwandi, Ev. Tjong Djun Lie, Pdt. Philip Darsono Amisadai dan Ev. Julia Tjandra, Ev. Debora Liliani,  Pdt. Immanuel Agus Handoko dan Ev. Lydiawati Loekita (sampai sekarang), Ev. Michael Kho Ching San, Ev. Parlindungan Hutabarat,  Ev. Dewi Christiana, serta Ev. Gina Liem (sampai sekarang).