Sejarah GKIm Jemaat Anugerah

Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku” (Kel. 7:16).  Firman Tuhan tersebut begitu menggetarkan jiwa, ketika pada tanggal 27 Oktober 1991, hari bersejarah bagi Jemaat karena pada hari itulah Jemaat mengadakan ibadahnya yang pertama setelah bergabung dengan Sinode GKIm sebulan sebelumnya, yaitu pada tanggal 22 September 1991.  Tanggal 27 Oktober 1991 itulah yang kemudian ditetapkan sebagai “Hari Kelahiran”. Latar belakang berdirinya Jemaat ini adalah ketika sekelompok orang mencari tempat ke sana ke mari untuk tempat ibadah, akhirnya Tuhan pimpin hingga mendapatkan rumah kontrakan milik Bapak dan Ibu Kwik Hok Djien di Jl. Veteran No. 213 Surakarta untuk ditempati selama tiga tahun. Sukacita meluap dan pujian dinaikkan.  Suasana semarak itu begitu terasa mewarnai seluruh kehidupan dan pelayanan. Ya, hanya anugerah-Nya semata. Oleh karena-Nya Jemaat sepakat memberi nama “Anugerah,” sehingga muncullah nama GKIm Anugerah Surakarta. Setelah bergabung dengan Sinode GKIm, Jemaat hanyut dalam suka duka melayani Tuhan. Setengah tahun berikutnya Jemaat mulai “bermimpi” untuk memiliki tanah dengah bangunan sederhana (semi permanen) yang nantinya dapat langsung digunakan ketika kontrakan rumah habis. Impian tersebut mulai didoakan dan ditindaklanjuti. Majelis segera membentuk Panitia Penggalangan Dana.  Tuhan bekerja dengan luar biasa menggerakkan setiap anggota Jemaat, dari anak Sekolah Minggu sampai anggota yang berusia lanjut, bersatu-padu menyisihkan uang bagi pekerjaan Tuhan ini. Setelah dana terkumpul, mulailah dicari tanah dengan kriteria yang telah ditetapkan yaitu: lokasi strategis, luas kurang lebih 500 m², sudah ada bangunan semi permanen agar dapat langsung dipakai saat pindah, dan tidak jauh dari tempat ibadah yang lama. Jemaat terus berdoa dan berpuasa memohon pimpinan Tuhan dinyatakan. Disaat krisis seperti itu, ada seorang menawarkan tanah kosong dengan luas 850 m² di Jl. Honggowongso. Setelah dibahas, dilihat dan dipertimbangkan, semua yang terlibat dalam pengambilan keputusan merasa cocok dan mau membeli tanah tersebut. Namun nyata benar bahwa rancangan Tuhan bukan rancangan manusia. Apa yang manusia anggap baik belum tentu yang terbaik. Tuhanlah yang tahu apa yang terbaik, dan Dia pasti akan memberikan yang terbaik bagi Jemaat-Nya. Ketika keputusan hampir bulat untuk membeli tanah tersebut, ternyata ada informasi baru yang datang bahwa ada sebidang tanah seluas 1.091 m² akan dilelang. Lokasinya nyaman dan strategis, lagi pula hanya berjarak 200 m dari tempat ibadah yang lama. Beberapa saudara yang melihat, langsung cocok dengan tempat ini karena sesuai dengan kriteria yang didoakan, namun masalahnya adalah harga yang terlalu tinggi.  Jemaat terus berdoa sementara waktu sudah semakin mendesak, singkat cerita akhirnya Jemaat memenangkan lelang tersebut dan membayar sejumlah dana, persis seperti yang dimiliki. Tuhan terus menerus menuntun umat-Nya, hingga saat ini GKIm Anugerah Surakarta sedang dalam tahap pembangunan kembali gedung Gereja. Terpujilah Tuhan, oleh berkat dan anugerah-Nya saja semua ini boleh terjadi. Sungguh ajaib kuasa Allah, apa yang mustahil di mata manusia, telah Dia limpahkan kepada Jemaat yang dikasihi-Nya.