Selalu bersyukur

Seorang anak kecil, dari kecil selalu diajarkan oleh orang tuanya untuk berterima kasih apabila ia diberikan suatu barang oleh orang lain termasuk papa, mama atau oma, opanya.

Suatu kali, teman mamanya datang dan membawakan boneka” Barbie” kepada anak itu… karena senang dia langsung menerima dan lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada teman mamanya. Anak itu langsung masuk ke kamar dan bermain ” Barbie” barunya.

Mamanya masuk ke kamar dan mengingatkan bahwa ia harus mengucapkan apa setelah diberi sesuatu.. sang anak sadar, dia langsung bangkit dari tempat tidurnya dan menjumpai teman mamanya dan berkata” Tante, terima kasih ya boneka barbienya, maaf ya tante saya lupa mengucapkan terima kasih.

Dari cerita di atas terkadang, kita seperti anak kecil itu lupa berterima kasih dan kadang tidak tahu berterima kasih.

Dalam Lukas 17:11-19, diceritakan ada 10 orang kusta.. Latar belakang orang yang berpenyakit kusta dianggap orang yang najis dan dianggap terkutuk sehingga jika ada orang yang terkena kusta pada waktu itu, mereka sangat tersiksa, karena keluarga mereka menjauhkan diri dari mereka dan mereka hidup terpisah di desa terpencil.. sudah sakit secara fisik dan mental juga sakit. Bukan cuma itu saja, orang yang berpenyakit kusta tidak boleh dekat-dekat dengan orang yang sehat dan harus mengatakan najis jika bertemu dengan orang sehat dan otomatis orang yang sehat akan menjauh dari orang itu.

Dalam Lukas 17:11-19 diceritakan ada 10 orang kusta yang bertemu dengan Yesus, mereka sangat merindukan untuk berkumpul dengan keluarga mereka maka mereka meminta kepada Yesus untuk disembuhkan.

Yesus tidak menjamah mereka, Yesus hanya mengatakan” Pergilah, perlihatkan dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan” dan apa yang terjadi dengan 10 orang kusta itu? mereka waktu di tengah jalan sembuh dan kulit mereka menjadi putih, mulus seperti bayi.

Karena begitu senangnya mereka langsung pergi dan lupa untuk berterima kasih kepada penyembuh mereka. Mereka langsung pergi memperlihatkan diri mereka bahwa mereka sudah tahir dan dapat berkumpul dengan keluarga mereka , sampai lupa berterima kasih; tetapi dari antara 10 orang kusta itu ada 1 orang yang datang pada Yesus, tersungkur dan menyembahNya dan bersyukur, berterima kasih pada Yesus.

Paulus, dalam suratnya I Tesalonika 5:18 mengatakan ” Mengucap syukurlah dalam segala hal …..”. Berterima kasih atau bersyukur pada Tuhan dalam kondisi yang mengenakkan itu mudah. Contoh: bila kita dijamah Tuhan, penyakit kita disembuhkan, kita dengan mudah dapat bersyukur, atau ketika kita sedang dapat berkat banyak, dengan senang kita bersyukur…tapi dalam keadaan susah pernahkah kita bersyukur? atau seperti 9 orang kusta ini yang tidak dapat bersyukur ? Contoh: ketika keluarga kita dirundung musibah, ada keluarga yang sakit keras, dapatkah kita bersyukur? Mungkin sulit.

Orang Jawa selalu berkata untung dalam segala hal. Ada sebuah cerita: Sang ibu sedang berbelanja di pasar.. di tengah jalan, ia dirampok habis-habisan ; hpnya diambil, perhiasannya dirampas, dan uangnya banyak dirampok… Orang yang melihat kejadian itu, turut berempati terhadap ibu ini.Tapi ibu ini berespon berbeda untung cuma hp, uang, tas saya , perhiasan saja yang diambil.. Orang yang melihat kejadian itu bertanya kok ibu bisa bilang untung, bersyukur dalam hal itu? Lalu ibu itu menjawab ” ya bersyukur saja, untung hanya uang, hp, perhiasan tapi nyawa saya masih selamat, dan terlebih lagi Kristus saya yang ada dalam hati saya tidak dapat dirampok..

Cerita ini memang terkesan ibu itu lucu akan tetapi sikap ini yang dihimbau Tuhan, untuk selau bersyukur dan bersyukur dalam keadaan apapun. Adapun alasan kenapa orang tidak dapat bersyukur adalah :

1. karena ia tidak pernah merasa puas.

2. karena ia selalu mengeluh dan tidak pernah melihat kebaikan Tuhan dalam hidupnya.

Biarlah kita bisa menjadi  1 orang kusta yang bisa selalu beryukur baik senang atau susah bukan seperti 9 orang kusta yang tidak tahu berterima kasih. Amin.

link