Oleh: Ev. Margareth Linandi
Ada 2 macam kasus yang terjadi sebagai perbandingan:
1. Seorang ibu yang mengalami pergumulan berat di mana waktu itu sang ibu menderita kanker payudara, sementara suaminya sakit paru-paru basah dan berhenti dari pekerjaannya, juga sang anak menderita leukimia. Sang ibu dalam keadaan berduka, dia berdoa dan meminta pertolongan Tuhan, lalu Tuhan perlahan-lahan memulihkan keluarga ibu itu. Suaminya perlahan-lahan mulai sembuh dan bekerja kembali, dan juga ada sepasang suami istri Kristen yang mengasihi dan membantu pengobatan anaknya sampai sembuh.
2. Seorang remaja yang menderita penyakit parah, lalu ia segera mengambil gunting dari kamarnya dan menusukkan ke badannya sehingga ia meninggal.
Manakah dari ke-2 kasus ini yang pasrah? Jawabannya adalah kasus yang ke-2 di mana sang anak kehilangan pengharapan, dia merasa sudah letih dengan hidup dan akhirnya bunuh diri; sedangkan kasus pertama sang ibu berserah kepada Tuhan, bersandar kepada Tuhan; bukan pasrah.
A.I. Apa itu pasrah? Apa itu berserah?
Dari kedua akar kata itu seolah-olah mempunyai arti yang sama, tapi maknanya berbeda. Pasrah artinya:
– menyerah.
– tidak berbuat apa-apa.
– berpikiran negatif/ pesimis.
– kehilangan pengharapan sehingga muncul niat bunuh diri, dan lain-lain.
Berserah kepada Tuhan artinya:
– turut dan mengikuti kehendak Tuhan dalam hidupnya.
– percaya dan menyerahkan diri pada rencana dan pimpinan Tuhan.
– berpikiran positif/optimis.
– mempunyai semangat hidup yang tinggi, dan yakin akan pemeliharaan Tuhan atas hidupnya.
A.II. Tokoh Alkitab yang hidupnya berserah kepada Tuhan:
Dalam PL:
1. Hana
– Dia adalah seorang wanita yang dimadu oleh suaminya dan madunya selalu menyakiti hatinya (I Sam 1:6).
– Seorang yang mandul (ayat 5).
– Dalam kesedihannya, dia tidak menyerah tetapi dia bersandar dan mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan.
2. Abraham
– Bapak yang taat pada perintah Tuhan; buktinya adalah walau Abram belum kenal Tuhan tapi ia mengikuti perintah Tuhan untuk keluar dari negerinya ke satu tempat yang dituju Tuhan.
– Bapak yang tidak mempunyai seorang anak pun, tapi ia percaya dan berserah pada Tuhan dan menunggu janji Tuhan akan keturunannya selama 25 tahun.
– Seorang bapak yang berserah kepada Tuhan dan mengikuti kehendak Tuhan, di mana dia mempersembahkan anaknya menjadi korban persembahan bagi Tuhan, dan memang pada akhirnya ada seekor domba jantan yang tersangkut di pohon yang menjadi korban persembahan Abraham.
Dalam PB ada tokoh-tokoh Alkitab yang hidupnya berserah kepada Tuhan:
1. Perempuan Kanaan (Mat 15:21-28)
– Seorang wanita yang tangguh, mendatangi Yesus (ayat 22).
– dia tidak menyerah dan gampang tersinggung (ayat 27).
– dia tetap memohon dan merendahkan diri untuk meminta Yesus menyembuhkan anaknya.
– dia berserah, mendekat dan menyembah Yesus (ayat 25).
2. Dua orang buta
– mereka mendengar Yesus lewat dan berseru untuk mengasihani mereka.
– mereka meminta Yesus supaya mata mereka dapat melihat.
– mereka berserah pada kehendak Tuhan akhirnya bisa melihat dan mengikut Yesus.
A.III. Tokoh Alkitab yang pasrah/pesimis.
Dalam PL:
Nabi Elia
– Seorang nabi Tuhan yang takut dengan ancaman ratu Izebel karna membunuh nabi palsu dengan pedang.
– pesimis dan ingin mati; tidak mau makan dan minum (I Raja raja 17 ayt 4).
Dalam PB:
Yudas Iskariot
– Dia adalah seorang yang pesimis.
– Orang yang pernah menjual Yesus dengan 30 keping perak.
– Menjauh dari Tuhan dan menggantung diri (Mat 27:5).
B. Pasrah vs Berserah kepada Tuhan.
Tips-tips supaya berserah kepada Tuhan dalam Mat 11:28-30 adalah PBSTO.
1. Pray.
Dekat kepada Tuhan dan mengetahui kehendakNya.
2. Believe Him (Give your problem to Him)
– Marilah kepadaKu--> ini adalah ajakan dari Tuhan Yesus.
– Semua yang letih lesu dan berbeban berat; ini dimaksudkan siapa saja, besar kecil, tua muda, yang mempunyai masalah dan beban berat. JanjiNya: Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
3. Belajarlah pada Yesus (Study)
Belajar berserah dan mengenal kehendakNya dalam Alkitab, maka jiwa kita akan mendapat ketenangan.
4. Pikul kuk yang dipasang Tuhan (Trust and Obey)
– Percayakan masalah kita pada Tuhan.
– Serahkan diri sepenuhnya pada kehendak Tuhan tapi bukan menyerah.
– Taat pada rencana dan kehendak Tuhan.
Jadi kesimpulannya adalah:
1. Masalah boleh datang tetapi jangan jadikan diri kita sebagai orang yang pasrah.
2. Jangan menyerah kepada masalah tapi hendaklah kita serahkan pergumulan pada Tuhan.
3. Berserah kepada Tuhan tidak berarti pasrah karna Tuhan tidak suka orang yang pasrah.