Sejarah Sinode

Pepatah Bahasa Inggris mengatakan: History is His Story; yang artinya sejarah adalah kisah tentang Dia, yaitu kisah tentang Allah yang mengasihi umat pilihan-Nya. Oleh karena itu melalui kilas balik Sejarah Sinode Gereja Kristen Immanuel ini kita akan melihat betapa besar kasih Allah yang telah dinyatakan kepada Jemaat-jemaat, Bakal Jemaat, dan Cabang-cabang Gereja Kristen Immanuel yang ada di Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Surakarta, Yogyakarta, dan Batam.
Sejarah Sinode GKIm bermula dari Gereja Ka Im Tong Bandung yang melakukan penahbisan Majelis Gereja yang pertama pada tanggal 13 April 1958. Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari berdirinya Gereja Ka Im Tong Bandung. Pada tahun 1957 beberapa orang dari Gereja Ka Im Tong Bandung, berunding untuk membuka pos Pekabaran Injil dengan nama yang sama, yaitu Ka Im Tong Tasikmalaya. Melalui pelayanan mereka inilah empat orang dewasa dan tujuh orang anak dibaptis tanggal 9 Maret 1959. Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari berdirinya Gereja Ka Im Tong Tasikmalaya.
Selanjutnya, Gereja Ka Im Tong Bandung juga membuka Cabang-cabang Gereja lainnya, yaitu: Gereja Hosanna yang dulunya bernama Gereja Bina Bakti. Kebaktian pertama diadakan tanggal 7 Oktober 1979 dengan meminjam tempat di aula Sekolah Kristen Bina Bakti Jl. Bima Bandung. Gereja berkembang dengan pesat hingga bertepatan dengan ulangtahunnya yang ke-10 Gereja Bina Bakti Bandung menempati sebuah gedung Gereja yang permanen di Jl. Dr. Djundjunan/ Pasteur dan namanya diubah menjadi Gereja Hosanna.
Sejarah GKIm Jemaat Gloria diawali oleh beberapa saudara yang memelopori terbentuknya Cabang Mohammad Toha. Pada pertengahan Januari 1982 dimulailah kebaktian pertama di sebuah rumah kontrakan. Setelah habis masa kontraknya, maka kegiatan Jemaat dipindahkan ke Jl. Kopo sehingga namanya diubah menjadi Cabang Kopo. Tanggal 24 April 1983 Cabang Kopo didewasakan dan namanya diubah lagi menjadi Gereja Gloria. Tanggal pendewasaan inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari berdirinya Gereja Gloria yang sejak tahun 1991 kembali lagi ke Jl. Mohammad Toha.
Pada bulan September 1982 dimulai juga kebaktian di Kota Cirebon dengan meminjam tempat di Gereja Kristen Pasundan. Kebaktian ini baru diresmikan sebagai Cabang Cirebon sebulan kemudian, yaitu tanggal 17 Oktober 1982. Tanggal peresmian inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari berdirinya Gereja Saron, yang bertepatan dengan ulangtahunnya yang ketiga di tahun 1985 menempati gedung gereja sendiri di Jl. Kalibaru Utara.
Setelah Gereja Ka Im Tong Bandung mengundurkan diri dari Sinode Gereja Kristen Indonesia pada tahun 1978, maka keempat Cabang Gereja yang ada didewasakan, yaitu Gereja Ka Im Tong Tasikmalaya, Gereja Hosanna, Gereja Gloria dan Gereja Saron, lalu membentuk sebuah sinode yang baru dan diberi nama Sinode Gereja Kristen Immanuel, disingkat GKIm. Sinode GKIm yang baru ini diresmikan tanggal 27 Juni 1983 oleh Dirjen Bimas Kristen Protestan Departemen Agama saat itu, bertempat di GKIm Jemaat Ka Im Tong Bandung. Hari itu juga menjadi hari diadakannya Sidang Raya I Sinode GKIm.
Setelah berdirinya Sinode GKIm, dalam perkembangan selanjutnya GKIm Jemaat Ka Im Tong Bandung terus membuka cabang-cabang Gereja lainnya lagi, yaitu:
GKIm Jemaat Mesias; asal mula berdirinya berawal dari kebaktian Sekolah Minggu yang saat itu dinamakan “Pondok Gembira,” dan ditangani oleh guru-guru dari Komisi Sekolah Minggu GKIm Jemaat Ka Im Tong Bandung. Pondok Gembira ini kemudian dipindahkan ke Jl. Pagarsih. Kemudian di tahun-tahun selanjutnya di tempat yang sama mulai diadakan kebaktian umum dan persekutuan-persekutuan komisi. Oleh karena perkembangan kegiatan-kegiatan yang ada, maka dibangunlah sebuah gedung gereja permanen yang diresmikan tanggal 13 April 1988, bertepatan dengan hari ulangtahun GKIm Jemaat Ka Im Tong Bandung ke-30. Hari peresmian inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari berdirinya GKIm Jemaat Mesias.
Pada tahun 1983 ketika Perumahan Sumber Sari Indah akan dibangun, maka diusulkan supaya di sana dapat didirikan sebuah gereja. Maka tanggal 9 September 1984 dimulailah pelayanan Sekolah Minggu bagi anak-anak, dan dua tahun kemudian diadakan kebaktian umum, hingga Jemaat ini didewasakan tanggal 6 Mei 1993. Tanggal dimulainya pelayanan Sekolah Minggu bagi anak-anak kemudian ditetapkan sebagai hari berdirinya GKIm Jemaat Sumber Sari Indah.
Setelah Jemaat Bina Bakti menempati gedung gereja yang baru tanggal 7 Oktober 1989 dan berubah nama menjadi GKIm Jemaat Hosanna Bandung, maka di Sekolah Kristen Bina Bakti Jl. Bima kembali dirintis Jemaat yang baru. Perintisan diawali dengan diadakannya KKR yang mengundang siswa-siswi Sekolah Kristen Bina Bakti 1 dan 2 tanggal 17 Oktober 1989. Melalui KKR ini terkumpul + 50 orang yang akhirnya beribadah secara rutin di aula Sekolah Kristen Bina Bakti Jl. Bima; dan tanggal 17 Oktober 1989 ini ditetapkan sebagai hari berdirinya Bajem Bina Bakti yang tanggal 18 Oktober 2010 didewasakan dan namanya berubah menjadi GKIm Jemaat Amanat Kristus.
Sejarah GKIm Jemaat Kanaan diawali oleh Komisi Misi GKIm Jemaat Ka Im Tong Bandung yang membuka Pos PI di Perumahan Taman Kopo Indah. Perintisan ini dimulai dengan pelayanan bagi anak-anak Sekolah Minggu tanggal 2 Juni 1991. Melalui pelayanan inilah, tiga tahun kemudian, tepatnya tanggal 7 Agustus 1994 diadakan Kebaktian Umum yang pertama. Tanggal 7 Agustus inilah yang ditetapkan sebagai hari berdirinya GKIm Jemaat Kanaan, namun dihitung dari tahun 1991, yaitu tahun dimulainya pelayanan di TKI. Jemaat ini didewasakan pada hari ulangtahunnya yang ke-15, yaitu tanggal 7 Agustus 2006.
GKIm Jemaat Ka Im Tong Cabang Majesty Bandung diawali dengan pembukaan cabang yang dirintis oleh Komisi Misi GKIm Jemaat Ka Im Tong Bandung di Perumahan Setra Duta Bandung. Kebaktian pertama dari cabang ini dimulai pada tanggal 2 April 2000 dengan meminjam tempat di Gedung Yayasan Bahtera Pelangi Kasih. Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari berdirinya cabang ini. Namun dua tahun kemudian oleh karena masyarakat di belakang gedung mengajukan keberatan dengan adanya ibadah di tempat tersebut, maka ibadah Cabang Setra Duta dipindahkan ke Gedung Pusdiklat Pos Indonesia di Jl. Sarijadi. Setelah Apartemen Majesty selesai dibangun, maka pada tahun 2004 ibadah Cabang Setra Duta dipindahkan lagi ke apartemen tersebut, sehingga namanya berubah menjadi Cabang Majesty sampai sekarang.
Sejarah GKIm Jemaat Ka Im Tong Cabang Batam dimulai pada awal Februari 2005 dengan diadakannya sebuah kebaktian umum dengan meminjam tempat di Toko Buku Betlehem. Tiga bulan kemudian, tepatnya tanggal 15 Mei 2005 diadakan peresmian GKIm Jemaat Ka Im Tong Cabang Batam. Tanggal ini sekaligus ditetapkan menjadi tanggal berdirinya Cabang Batam. Perjalanan Cabang Batam ini diberkati Tuhan secara luar biasa, hingga pada Bulan September 2007 mendapat persembahan sebuah ruko di Superblok Imperium – Batam untuk menjadi tempat ibadah yang dipakai Jemaat hingga saat ini.
Disamping apa yang dilakukan GKIm Jemaat Ka Im Tong Bandung, ada beberapa perkembangan lain dalam sejarah Sinode GKIm, yaitu:
Pada bulan September 1991 Sinode GKIm menerima sebuah Jemaat otonom dari Kota Surakarta untuk menggabungkan diri. Latar belakang berdirinya Jemaat ini adalah ketika sekelompok orang beribadah di sebuah rumah kontrakan, hingga akhirnya oleh anugerah Tuhan semata maka Jemaat dapat membeli sebuah rumah hasil lelang untuk dijadikan tempat ibadah yang permanen.
Selain perintisan cabang-cabang Gereja baru yang dilakukan GKIm Jemaat Ka Im Tong Bandung, maka GKIm Jemaat Hosanna juga melakukan hal yang sama. Pada pertengahan Desember 2004, GKIm Jemaat Hosanna mengadakan Kebaktian Umum dan Kebaktian Sekolah Minggu di Gedung Apartemen Galeria Ciumbuleuit, yang diberi nama Cabang Ciumbuleuit. Dua bulan kemudian, yaitu pada tanggal 19 Februari 2005 dilantiklah kepengurusan pertama, dan tanggal pelantikan inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari berdirinya GKIm Jemaat Hosanna Cabang Ciumbuleuit.
Sebuah tambahan perintisan jemaat juga dilakukan GKIm Jemaat Gloria dengan dimulainya ibadah perdana Pos PI di Yogyakarta tanggal 6 September 2009, hingga ditingkatkan statusnya sebagai Bakal Jemaat tanggal 7 September 2015.
Inilah sekilas perjalanan Sinode GKIm yang telah mencapai usia 35 tahun. Sinode terus berbenah diri supaya boleh semakin menjadi berkat bagi Jemaat-jemaat, Bakal Jemaat, dan Cabang-cabang yang bernaung di bawahnya dan bagi banyak orang. Perjalanan yang masih sangat panjang terbentang di depan, namun karena Sinode GKIm dan Jemaat-jemaat, Bakal Jemaat, dan Cabang-cabang yang bernaung di bawahnya dituntun Sang Immanuel, perjalanan ini juga akan menjadi perjalanan yang sangat indah. Segala hormat dan kemuliaan hanya bagi Allah Tritunggal yang Mahamulia: Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Amin.